Jumat, 17 Juni 2022

Tipe Cairan Infus serta Kegunaannya

 Infus ialah tata cara pemberian cairan serta obat yang dicoba langsung lewat pembuluh darah. Cairan yang diberikan lewat infus bisa berperan selaku cairan pemeliharaan maupun cairan resusitasi. Cairan infus hendak diberikan kala penderita melaksanakan perawatan di rumah sakit.

Cairan infus( intravenous fluid) tersimpan di dalam suatu kantong ataupun botol steril yang hendak dialirkan lewat selang mengarah pembuluh darah. Tipe serta jumlah cairan yang digunakan hendak tergantung keadaan penderita, ketersediaan cairan, serta tujuan pemberian cairan infus. Tidak hanya untuk membagikan cairan, pemberian infus pula dapat dicoba selaku tata cara pemberian obat secara parenteral.



Tipe Cairan Infus serta Kegunaannya

Terdapat bermacam- macam cairan infus yang bisa digunakan kala penderita memperoleh perawatan. Cairan infus yang universal digunakan bisa dipecah jadi 2 tipe, ialah:

Cairan kristaloid

Tipe cairan infus yang awal merupakan kristaloid. Cairan kristaloid memiliki natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida, serta glukosa.

Cairan kristaloid biasanya digunakan untuk mengembalikan penyeimbang elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, serta selaku cairan resusitasi.

Sebagian cairan infus yang masuk ke dalam tipe cairan kristaloid antara lain:

  • Cairan saline

Cairan saline NaCL 0. 9% ialah cairan kristaloid yang kerap ditemui. Cairan ini memiliki natrium serta clorida. Cairan infus ini digunakan untuk mengambil alih cairan tubuh yang lenyap, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, serta melindungi tubuh supaya senantiasa terhidrasi dengan baik.

  • Ringer laktat

Ringer laktat ialah tipe cairan kristaloid yang memiliki kalsium, kalium, laktat, natrium, klorida, serta air. Cairan ringer laktat biasanya diberikan untuk mengambil alih cairan tubuh yang lenyap dikala hadapi cedera, luka, ataupun menempuh pembedahan yang menimbulkan kehabisan darah dengan kilat dalam jumlah yang banyak. Tidak hanya itu, cairan ini pula kerap digunakan selaku cairan pemeliharan kala lagi menempuh perawatan di rumah sakit.

  • Dextrose

Dextrose ialah cairan infus yang memiliki gula simpel. Cairan ini kerap digunakan untuk tingkatkan kandungan gula darah, pada seorang yang hadapi hipoglikemia( gula darah rendah). Tidak hanya itu, cairan infus dextrose pula bisa digunakan untuk keadaan hyperkalemia( kandungan kalium yang besar).

  • Cairan koloid

Tipe cairan yang kedua merupakan cairan koloid. Cairan koloid mempunyai molekul yang lebih berat. Cairan ini bisa diberikan pada penderita yang mengidap sakit kritis, penderita bedah, serta pula selaku cairan resusitasi.

Cairan infus yang tercantum ke dalam tipe cairan koloid merupakan:

Gelatin

Gelatin ialah salah satu cairan koloid yang memiliki protein hewani. Salah satu khasiat cairan ini merupakan untuk menanggulangi kondisi minimnya volume darah yang diakibatkan oleh kehabisan darah.

Albumin

Pemberian cairan infus albumin umumnya dicoba dikala penderita mempunyai kandungan albumin yang rendah, misalnya penderita yang menempuh pembedahan transplantasi hati, mengidap cedera bakar kronis, serta penderita sepsis.

Dekstran

Dekstran ialah tipe cairan koloid yang memiliki polimer glukosa. Dekstran bisa digunakan untuk memulihkan keadaan kehabisan darah. Tidak hanya itu, dekstran pula digunakan untuk menghindari terbentuknya tromboemboli sehabis pembedahan.

Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan serta penggunaannya wajib terletak di dasar pengawasan dokter. Perihal ini sebab resiko komplikasi akibat pemberian infus dapat saja terjalin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar